Usaha fotocopy dan ATK masih menjadi bisnis yang memiliki peluang besar dan menjanjikan ditengah makin berkembangnya dunia digital seperti saat ini. Karena tidak bisa dipungkiri, dengan makin canggihnya teknologi mempengaruhi penggunaan kertas yang makin berkurang, sehingga diperlukan strategi yang matang untuk menjalankan usaha fotocopy.
Disini kami akan mengulas, bagaimana strategi bisnis dalam dunia usaha fotocopy dan ATK yang tepat, sehingga tidak hanya untung tapi juga bisa berkembang.
Daftar Informasi pada Halaman Ini
Strategi Memulai Usaha Fotocopy dan ATK
Semuanya bisnis harus dimulai dengan persiapan yang tepat. Dalam strategi memulai usaha fotocopy dan ATK ada beberapa hal yang harus diperhatikan, dipertimbangkan, agar nantinya dihasilkan tindakan yang tepat.
Tahap persiapan menjadi tahapan yang sangat penting. Dengan persiapan yang tepat, maka menjalankan usaha sekaligus mengembangkannya menjadi lebih mudah.
Adapun langkah-langkah apa saja yang masuk dalam tahap persiapan sebagai berikut:
Survey
Dalam hal ini survey yang dilakukan dengan tujuan untuk 2 hal:
- Mendapatkan Penjual Mesin Fotocopy
Suvey untuk mendapatkan penjual mesin fotocopy dimaksudkan untuk mengoptimalkan biaya atau modal yang akan dikeluarkan untuk membeli mesin fotocopy.
Kenapa harus survey terlebih dahulu padahal sudah banyak dealer-dealer mesin fotocopy ?? Tentu saja hal ini dikarenakan, sudah banyak tempat yang jual mesin fotocopy memberikan penawaran paket usaha dengan berbagai fasilitas-fasilitas yang diberikan. Paket usaha tersebut yang jika dihitung-hitung, akan sangat menghemat dan mengefektifkan penggunaan modal.
Selain harga, perlu dipertimbangkan kemampuan mesin fotocopy tersebut. Diutamakan mesin fotocopy yang sudah bisa print, scan & copy dan sudah bisa terkoneksi melalui wifi, LAN, atau bisa juga cetak langsung dari USB Flashdisk, agar nantinya bisa memberikan fasilitas yang lengkap kepada konsumen dengan proses kerja & pelayanan konsumen yang cepat.
- Mendapatkan Lokasi atau Tempat untuk buka usaha fotocopy
Lokasi memberikan efek yang sangat besar dalam menjalankan usaha fotocopy. Lokasi yang tepat akan mampu mendatangkan omset dan profit lebih besar, karena perputaran uang bisa lebih cepat.
Untuk pemilihan lokasi, bisa diutamakan dengan target market (pasar) utama yang akan didapatkan. Bisa diutamakan yang dekat dengan tempat pendidikan, seperti sekolah, universitas. Diusahakan jangan memilih lokasi yang dekat dengan kantor layanan masyarakat, karena biasanya kantor-kantor tersebut sudah memiliki mesin fotocopy sendiri.
Lokasi juga bisa memberikan gambaran potensi jumlah konsumen yang akan didapatkan.
Strategi Pemasaran
Untuk pemasaran, saat ini perlu dipertimbangkan penggunaan fasilitas-fasilitas online seperti sosial media, website, google map dan jaringan komunikasi yang populer seperti WhatsApp atau Telegram. Pemanfaatan kekuatan online tersebut bertujuan untuk 2 hal yaitu:
- Dari segi pelaku usaha fotocopy
Bisa menjangkau lebih banyak konsumen dalam waktu cepat, dengan biaya murah
- Dari segi calon konsumen
Mudah mendapatkan informasi layanannya seperti jam buka, jenis layanan apa saja, lokasi serta mudah untuk berkomunikasi.
Selain strategi pemasaran secara online, perlu juga dipertimbangkan stragei offlinenya seperti sebar brosur.
Strategi lain yang bisa dipertimbangkan, jalin kerjasama dengan instansi-instansi yang dalam layanannya membutukan penggandaan dokumen namun diinstansi tersebut tidak memiliki mesin fotocopy sendiri. Instansi semacam ini biasanya instansi pemerintah layanan publik seperti Disnaker, Polda, Disdukcapil atau yang lain.
Modal Usaha Fotocopy
Setelah survey dilakukan, gambaran modal awal sudah semakin jelas, sekarang tinggal kemampuan untuk menyediakan modal tersebut. Penentuan jumlah modal awal usaha fotocopy juga dipengaruhi jumlah dan jenis layanan apa saja yang akan disediakan. Tentu saja semakin komplit layanan usaha fotocopy dan produk ATK yang dijual akan semakin memudahkan untuk mendapatkan lebih banyak konsumen, namun membutuhkan lebih banyak modal juga.
Yang paling utama dalam penentuan modal awal adalah untuk kebutuhkan mesin fotocopy dan ATK, dalam hal ini bisa dipertimbangkan untuk membeli paket usaha fotocopy yang disediakan para dealer mesin fotocopy. Jika modal mepet, bisa juga dengan menyewa mesin fotocopy.
Untuk jumlah modal awal, nanti akan dibahas lebih lanjut pada bagian analisa usaha fotocopy dan ATK.
Lakukan Analisa Usaha Fotocopy dan ATK
Analisa usaha fotocopy sangat penting untuk dilakukan. Tujuan utamanya untuk mengefektifkan penggunaan modal dan meminimalisir pembengkakan anggaran sekaligus bisa digunakan sebagai patokan untuk persiapan modal awal dan gambaran berapa lama akan balik modal.
Berikut gambaran analisa usaha fotocopy
- Kios atau sewa tempat Rp. 12.000.000,-
- Mesin Fotocopy : Rp. 12.000.000,-
- Alat laminating : Rp. 1.500.000,-
- Laptop Rp. 3.500.000,-
- Etalase Rp. 1.500.000,-
- Karyawan Rp.1.000.000,-
- Listrik, Internet Rp.750.000,-
- Alat Tulis dan Alat Kantor Rp. 10.000.000,-
Jumlah estimasi Biaya Modal Awal : Rp. 42.250.000,-
NB: harga mesin fotocopy di atas menggunakan harga paket usaha fotocopy seharga Rp 12.000.000,-, karena dengan harga paket 12juta sudah mendapatkan mesin fotocopy multifungsi (Copy, Print, Scan) dan sudah termasuk alat pendukung seperti neon box, staples, dan pisau potong.
Dari contoh perhitungan di atas ditemukan gambaran biaya operasional bulanan sebagai berikut.
- Sewa tempat : Rp.1.000.000,-/bulan
- Gaji karyawan : Rp 1.000.000
- Kertas fotocopy : Rp. 3.300.000,-
- Listrik & internet : Rp 750.000,-
- Tinta / toner : Rp 100.000,-
- Sparepart : Rp. 100.000,-
- Lain-lain : Rp. 500.000,-
Jumlah total untuk biaya operasional bulanan Rp 6.750.000,-
Estimasi Omset / Pendapatan Bulanan
Untuk usaha fotocopy ada beberapa bagian yang bisa mendatangkan omset sebagai berikut
- Jasa fotocopy untuk kertas ukuran A4
Tarif Rp 150,- per lembar
Per hari bisa 2 rim (500 lembar), maka
= 2 rim x 500 lembar x 30 hari x Rp 150 = Rp 4.500.000,-
- Jasa fotocopy untuk kertas ukuran F4
Tarif Rp 150,- per lembar
Per hari bisa 2 rim, maka:
= 2 rim x 500 lembar x 30 hari x Rp 150 = Rp 4.500.000,-
- Jasa Jilid Biasa
3 buku per hari
Tarif Rp 10.000,-/jilid maka:
= 3 buku x Rp 10.000 x 30 hari = Rp 900.000,-
- Jasa jilid hardcover
- Keuntungan dari penjualan ATK Rp 50.000,- per hari, maka :
= Rp 50.000 x 30 = Rp 1.500.000,-
1 jilid buku per hari
Tarif Rp 15.000,-/jilid maka:
= 1 buku x Rp 15.000 x 30 hari = Rp 450.000,-
Maka Total Omset Rp 11.850.000,-
Keuntungan / Laba Bersih Bulanan
= Omset – BiayaOperasional
= Rp 11.850.000 – Rp 6.750.000
= Rp 5.100.000,-
BEP (Break Event Point)
= Modal Awal / Keuntungan
= Rp 42.250.000 /Rp 5.100.000
= 8,28 bulan = 265 hari
Jika dilihat dari perhitungan besarnya modal awal yang dikeluarkan sebesar Rp 42.250.000,- memang tidak bisa dibilang kecil, akan tetapi jika dilihat dari keuntungan dan kecepatan balik modal yang kurang dari 1 tahun yaitu 8 bulan 28 hari atau 265 hari, usaha fotocopy tetap jadi salah satu peluang usaha yang menjanjikan.
Tentu saja perhitungan kertas tidak akan selalu sejalan dengan kenyataan di lapangan. Oleh karena itu, analisa usaha harus dilengkapi dengan analisa SWOT untuk semakin memperkuat langkah dalam membuka usaha fotocopy.
Analisa SWOT usaha fotocopy
Analisa SWOT terdiri dari 4 komponen yaitu Strength (kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Peluang), Threats (Tantangan). Tujuan dari analisa untuk mengetahui faktor internal (Kekuatan dan Kelemahan) yang menunjukan kesiapan dan faktor eksternal (Peluang dan Tantangan) yang menunjukkan hal-hal yang akan dihadapi ketika menjalankan usaha fotocopy.
Berikut gambaran Analisa SWOT usaha fotocopy dan ATK:
Strength (Kekuatan)
Komponen yang termasuk strength antara lain:
- Sumber daya manusia
SDM mencakup kualitas dan kuantitas berkaitan dengan target usaha yang akan dicapai. Kuantitas atau jumlah SDM untuk operasional bisa berpatokan pada kualitas SDM tersebut, misalnya dalam kaitannya operasional sehari-hari:
- Kecepatan menyelesaikan pekerjaan
- Kapasitas melakukan pekerjaan; bisa multitasking atau tidak
SDM juga mencakup pengetahuan tentang bisnis usaha fotocopy, karena bisa menentukan arah pengembangan usaha fotocopy. Dalam hal ini lebih ditujukan kepada Anda sebagai ownernya.
- Kualitas mesin fotocopy
Kualitas mesin fotocopy mencakup kualitas dasar yang harus dimiliki yaitu print, scan, copy harus memiliki kualitas hasil yang tinggi. Selain itu, kecepatan mesin fotocopy juga perlu diperhatikan. Sebagai tambahan, mesin fotocopy bisa digunakan sampai berapa tahun juga sebaiknya menjadi perhatian.
Hal-hal lain yang berkaitan dengan mesin fotocopy dan perlu dijadikan bahan analisa seperti:
- Ketersediaan sparepart
- Garansi yang disediakan penjual
- Menggunakan sarana pemasaran kekinian yang efektif dan efisien bisa menjangkau banyak konsumen dalam waktu cepat, dengan biaya murah. Sarana pemasaran bisa menggunakan :
- Sosial media seperti instagram, facebook, twitter
- WhatsApp, telegram sebagai media komunikasi langsung kepada calon konsumen. Selain itu WhatsApp juga bisa digunakan untuk broadcast message ke nomor-nomor telepon yang jadi target konsumen.
- Google maps dan Google My Business untuk memudahkan calon konsumen menemukan lokasi kiosnya.
- Website / blog sebagai media yang bisa digunakan konsumen untuk mengetahui secara detil informasi mengenai layanan usaha fotocopy nya.
Weakness (Kelemahan)
Untuk weakness (kelemahan) secara gampangnya adalah apa yang tidak bisa tercover pada strength otomatis menjadi kelemahan, misalnya:
- Strategi pengembangan bisnis
Jika tidak memiliki pengetahuan, strategi dan teknis bagaimana mengembangkan bisnis fotocopian, maka bisnis bisa monoton dan yang paling parah omset tidak meningkat.
Opportunity (Peluang)
Opportunity (Peluang) sangat berkaitan dengan lokasi kios yang digunakan untuk usaha fotocopy dan juga pangsa pasarnya seperti :
- Dekat dengan pangsa pasar seperti universitas, sekolah, kantor administrasi.
- Kebiasaan anak sekolah atau mahasiswa yang lebih cenderung suka memfotocopy materi atau catatan teman daripada mencatat sendiri.
- Skripsi mahasiswa yang membutuhkan penggandaan dalam jumlah banyak.
- ATK masih sangat dibutuhkan
Selain faktor lokasi, sarana pemasaran yang semakin lengkap, menjadikan usaha fotocopy mampu menjangkau calon konsumen yang berada jauh dari lokasi, sehingga memiliki potensi yang sangat besar untuk mendapatkan konsumen lebih banyak.
Threats (Tantangan)
Mengetahui apa saja threats (tantangan) dalam usaha fotocopy, merupakan suatu hal yang sangat penting, apalagi jika pelaku usaha fotocopy adalah orang yang baru atau belum pernah menjalakan usaha fotocopian.
Berikut beberapa tantangan yang bisa dijadikan sumber analisa:
- Belum memahami karakter konsumen. Hal ini khusus bagi pelaku pemula dalam usaha fotocopian.
- Banyak pesaing.
- Semakin berkembangnya dunia digital yang semakin memperkecil penggunaan kertas.
Action
Setelah melakukan serangkaian persiapan di atas, seharusnya Anda sudah memiliki persiapan yang matang untuk membuka dan memulai usaha fotocopy dan ATK. Hal yang perlu dilakukan adalah segera bertindak atau lakukan Action. Dengan menunda maka semua hal yang di analisa juga bisa berubah.
Salah satu faktor yang sangat penting untuk memulai usaha fotocopy adalah, memiliki partner dealer mesin fotocopy yang tepat. Hal ini dikarenakan, memiliki partner dealer mesin fotocopy akan memudahkan dalam memulai usaha apalagi jika termasuk pemula dalam usaha fotocopian.
Salah satu dealer mesin fotocopy yang bisa dijadikan sebagai partner usaha fotocopy adalah CV. Surya Sarana Global melalui website FotocopySSG.com. Sebagai partner usaha, CV. Surya Sarana Global akan memberikan beberapa kemudahan yang bisa memperkuat strengthseperti :
- Memiliki paket usaha fotocopy yang menguntungkan
- Gratis konsultasi
- Gratis training operator mesin fotocopy
- Ada garansi service untuk setiap mesin fotocopy
- Dan masih banyak lagi kemudahan yang akan diberikan
Informasi lebih lanjut silahkan hubungi kami CV. Surya Sarana Global via website FotocopySSG.com ini.
Demikian tadi ulasan mengenai strategi bisnis yang bisa diterapkan pada usaha fotocopy dan ATK. Semoga bermanfaat.